Bahasa Sandi Tipar Sukabumi (Sandi Widal)
Bahasa Sandi "Tipar" Sukabumi (Sandi Widal)
[COPAS dari http:// bahasa.kompasiana.com/ 2012/01/10/ bahasa-sandi-tipar-sukabumi-sani-widal/]
Pernah mendengar ungkapan “nyigun-nyigun wala yakpi?” ini bukan bahasa
Arab, atau pernah mendengar kata-kata seperti berikut ; putiw, hupan,
jedow, nyasug, soleng, bipeung? Hmm… apa sih? Ini adalah ungkapan atau
kata-kata yang biasa digunakan masyarakat Sukabumi khususnya di
Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi Jawa Barat. Bahasa
tersebut adalah Bahasa Sandi Widal atau yang lebih dikenal dengan nama
Basa Sani Widal, Widal sendiri berarti Tipar, bahasa khas daerah
masyarakat Sukabumi Jawa Barat yang merupakan ragam bahasa sunda
nonstandar yang digunakan dengan perubahan (Transformasi) pelafalan
fungsi huruf sebenarnya. Bahasa sani atau widal ini bisa di sebut juga
bahasa prokem atau bahasa slang dialek sunda, dimana perubahan pelafalan
bentuk huruf pada konsonan. Misalnya, huruf B menjadi H, M menjadi N,
dan ‘ng’ menjadi ‘ny’ dll. Diperkirakan bahasa sani ini berasal dari
daerah Tipar Kota Sukabumi yang digunakan secara turun temurun dari
orang tua sampai anak-anak Tipar saat ini masih mempergunakannya dala
pergaulan sehari hari dengan bahasa dan dialek sunda sebagai medianya.
Konon sejak jaman perjuangan dulu dipergunakan untuk mengelabui musuh,
kemudian ada pendapat juga yang mengatakan bahasa jawara dan preman yang
bermukim di daerah tipar dan sekitar dengan daerah operasinya pasar.
di daerah lain seperti Malang dan Jogjakarta ada bahasa yang hampir sama
dikenal dengan bahasa Walikan atau kebalikan namun berbeda dengan
Malang dan Jogja, Basa Sani Widal punya rumus tersendiri
Rumus sederhananya seperti ini:
1. Untuk pelafalan huruf vokal (hidup) tetap, tidak terjadi perubahan kecuali berada di awal kata ditambah huruf "Ny" :
Huruf A tetap dibaca A jika di awal kata menjadi Nya
Huruf I tetap dibaca I jika di awal kata menjadi Nyi
Huruf U tetap dibaca U jika di awal kata menjadi Nyu
Huruf E tetap dibaca E jika di awal kata menjadi Nye
Huruf O tetap dibaca O jika di awal menjadi Nyo
2. Untuk pelafalan huruf Konsonan terjadi perubahan:
Huruf B menjadi huruf H
Huruf C menjadi huruf J atau Z ( huruf yang berbunyi mirip)
Huruf D menjadi huruf P, F, V ( huruf yang berbunyi mirip)
Huruf F menjadi huruf D
Huruf G menjadi huruf S
Huruf H menjadi huruf B
Huruf J menjadi huruf C
Huruf K menjadi huruf N
Huruf L menjadi huruf R
Huruf M menjadi huruf Y
Huruf N menjadi huruf K,Q, X ( huruf yang berbunyi mirip)
Huruf P menjadi huruf D
Huruf Q menjadi huruf N
Huruf R menjadi huruf L
Huruf S menjadi huruf G
Huruf T menjadi huruf W
Huruf V menjadi huruf D
Huruf W menjadi huruf T
Huruf X menjadi huruf N
Huruf Y menjadi huruf M
Huruf Z menjadu huruf C
Dalam Bahasa Sani Huruf yang berbunyi mirip
F dan V disamakan menjadi huruf P.
Q dan X disamakan menjadi huruf K karena kemiripan pelafalannya
3. Kata yang diawali huruf vokal ditambah dengan ‘NY’ pada awalannya:
Contoh :
Si Asep Loba duitna
menjadi
Gi nyaged roha putiwka
Isuk-isuk mandi arek indit ka sakola
menjadi
Nyigun-nyigun yakpi nyalen nyikpiw na ganora
untuk kata-kata tertentu seperti ‘DUIT” tidak menjadi PUNYIW tapi PUTIW
ada sisipan T untuk memudahkan sepeterti DUIT yang dibaca DUWIT
4. Kata yang diawali huruf ‘NY’ berubah dengan ‘NG’ dan kebalikannya:
Contoh :
Ngaroko jeung Nginum kopi Ngeunah Pisan
Ngalono ceung Ngikuy nodi Nyeukab Digak ( untuk kasus tertentu
tergantung enak pemakaiannya, perhatikan Ngeunah jadi Nyeukab, hehehe..
namanya juga prokem )
Sumber :
http://bahasa.kompasiana.com/2012/01/10/bahasa-sandi-tipar-sukabumi-sani-widal/
Awan T Ridwan www.artridwan.com dan cuap-cuap di @artridwan
Posting Komentar untuk "Bahasa Sandi Tipar Sukabumi (Sandi Widal)"
Terima kasih sudah berkunjung