Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Cara Mudah Mengetahui Kepribadian Asli Seseorang

Cara Mengetahui Kepribadian via dedihumas.bnn.go.id

Kalau kamu anak gunung atau pecinta alam atau tukang jalan-jalan, mungkin pernah mendengar kalau sifat aslinya seseorang bisa terlihat ketika kita bepergian bersama. Apalagi saat naik gunung, biasanya sifat yang tidak biasa kita lihat, bakalan muncul dengan sendirinya #sebuah tips. Itulah hikmah dari sebuah perjalanan yaitu mengetahui karakter kepribadian, bagaimana seseorang mengelola emosi dan menunjukkan karakter dia sebenarnya. 

Bepergian bersama atau bersafari itu memang bisa menyingkap kepribadian sesorang. Hal ini sesuai dengan kisah pada zaman Khalifah Umar Bin Khattab RA yang menceritakan tentang 3 (hal) untuk mengetahui kepribadian/sifat seseorang.
Diceritakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, ada seorang laki-laki berkata kepada umar, "sesungguhnya si Fulan itu orangnya baik." Umar bertanya, "Apakah Engkau pernah bersafar bersamanya?" Lelaki itu menjawab, "Belum pernah." Umar bertanya, "Apakah engkau pernah bermuamalah (berbisnis)dengannya?" Lelaki itu menjawab, "Belum pernah." Umar bertanya, "Apakah engkau pernah memberinya amanah?" Lelaki itu menjawab, "Belum pernah." Umar berkata,"Kalau begitu engkau tidak memiliki ilmu tentangnya. Barangkali engkau hanya melihat dia shalat di masjid." (Mawa'idz Shohabah)

Saat Bepergian (Safar)

Naik Gunung via alodokter.com

Naik gunung itu melelahkan. Perlu tenaga, biaya dan niat supaya bisa sampai ke puncak. Nah saat perjalanan itulah sifat asli seseorang bisa kita lihat. Saat capek ataupun lapar. Sewaktu nanjak, suka ada lho orang yang sering ngomel capek padahal dia yang ngajak naik gunung. Atau suka nggak sabaran ingin segera sampai atau bahkan pengen balik lagi. Tapi ada juga orang yang justru menyenangkan dan perhatian saat di perjalanan.

Macam-macam sifat asli seseorang tersebut muncul saat kondisi mereka sedang lelah. Gambaran sifat seperti emosi, keegoisan, keserakahan biasa muncul. Jadi untuk tahu gimana sifat seseorang, cobalah untuk bepergian bersamanya. Saat perjalanan itu melelahkan, apakah dia tetap menyenangkan atau tidak?

Saat Berbisnis (Muamalah)
Berbisnis via InfoUpdateTerbaru.Com
Saat berbisnis atau mualamah, sifat seseorang biasanya akan mudah tersingkap. Seperti sifat jujur, ketelatenan atau adil dalam pembagian keuntungan. Ada satu cerita yang pernah saya alami sendiri. Jadi, sewaktu SMA ada teman yang cukup dekat karena sering bertemu. Kebetulan kami satu organisasi pula. Anaknya jarang bicara/pendiam tapi penilaian kami waktu itu menilai dia sebagai anak baik dan sholeh. 

Suatu hari, setelah kami lulus, tiba-tiba ada kabar bahwa si anak tersebut tersangkut kasus penipuan dengan iming-iming bisnis bareng. Betapa kagetnya saya dan teman-teman karena orang yang kami anggap alim ternyata sudah berubah dan menipu teman-temannya sendiri.

Jadi tetap berhati-hati saat akan berbisnis dengan seseorang. Walaupun orang itu terlihat baik dan alim, tapi belum tentu saat dia berbisnis. Karena ada istilah, uang itu bisa mengubah seseorang. Even, mereka masih saudara kita sendiri.

Saat Diberi Amanah
Amanah via wihdatulummah.org

Amanah di sini nggak mesti tentang jabatan atau sesuatu yang besar. Menepati janji pun termasuk memegang amanah. Misal seseorang kita suruh mengerjakan pekerjaan yang deadline-nya 2 hari, maka orang tersebut seharusnya bisa menyelesaikan sesuai dengan yang diamanatkan. Kecuali terjadi sesuatu di luar kekuasaanya (Force Major). Atau simpelnya, saat dia meminjam sesuatu, tetapi tidak dikembalikan. Berarti dia tidak amanah.

Itulah tiga tempat saat seseorang membuka sifat aslinya. Yaitu saat perjalanan, berbisnis/muamalah, dan saat diberikan amanah. Jadi, belum tentu orang yang rajin shalat atau ibadah, memiliki akhlak yang baik. Bisa saja dia baik ibadahnya, tapi buruk bergaul dengan manusia lain.

Selain untuk menilai orang lain, tentu saja ilmu tersebut harus digunakan untuk kita sendiri. Kita harus menjaga diri kita saat tiga kondisi tadi. Karena sesungguhnya, manusia cukup beruntung karena kebanyakan aibnya telah ditutupi oleh Alloh SWT. 

Wallohu'alam